Cecyl Cucu Ibu Kost

Vipbandarq.comCerita Mesum Terhangat, yg dialami oleh salah satu kawan aqu yg memang nyata terjadi. Kenangan bercinta sama Cecyl yg manis adalah aqu laqukan, karena setiap hari aqu melihat dia sedang mandi dengan keindahan badan mulus putih jadi aqu gak tahan lagi dengan si dia.


Aqu akrab dengan Cecyl karena ia adalah cucu dari ibu kostku. Cecyl lebih tua 2 taun dan dia anak Surabaya, sedang study di Bandung cuma beda universitas denganku. Yg aqu tau, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua taun (tapi tak bercerai) dan Cecyl turut tinggal bersama Eyangnya (ibu kostku) ketika ia masuk study.Mungkin terlalu panjang kalau kuceritakan bagaimana prosesnya sampai kita berpacaran.
Aqu beruntung punya perempuan seperti dia yg wajahnya sangat menawan (pernah dia ditawarin untuk menjadi model), segala yg diidamkan lelaki melekat pada dia. Kulitnya yg putih, hidung mancung, matanya yg indah dan bening, rambut ikal serta badannya yg padat.. Aqu juga tak tau mengapa ibu kost menerimaqu untuk nge-kost dirumahnya padahal yg kost di rumahnya adalah perempuan semua.
Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe)…Pada awal kita berpacaran , Cecyl termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja sulitnya minta ampun! Padahal aqu termasuk orang yg hypersex, dan aqu sering kali melaqukan onani untuk melampiaskan hasrat sexku, sampai sekarang. Aqu bisa melaqukan onani sampai tiga kali sehari.
Setiap kali fantasi dan hasrat sexku datang, pasti kulaqukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil melihat VCD dewasa dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan kemaluanku. Aqu merasakan nikmat setiap klimaks onani.Back to story, sejak aqu dan Cecyl resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kukecup pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yg panjang, akhirnya ia mau juga kukecup pipinya yg mulus itu, dan aqu selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak ketika itu.
Sampai pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aqu, Cecyl dan Deasy (anak kost yg lain) masih asyik memelihat TV di ruang tengah. Sedangkan ibu kostku serta 3 anak kost yg lain sudah pergi tidur.
Kita bertiga duduk diatas permadani yg terhampar di ruang tengah. Deasy duduk di depan sedangkan aqu dan Cecyl duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yg menyinari ruangan selalu kita matikan kalau sedang memelihat TV.
Biar tak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik. Yg jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang.
Deasy masih asyik memelihat dan Cecyl yg disampingku ketika itu cuma mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen memelihat filem tersebut. Sesekali ketika pandangan Deasy tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cecyl. Entah Cecyl terlalu memperhatikan filem sampai tangannya tak menepis ketika tanganku memeluk badannya yg padat.
Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaqu bersandar di pundaknya. Terkadang kalau pas iklan, Cecyl pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tak dilihat Deasy. Dan ketika filem diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali.
“I love you, honey….” Bisikku di telinganya.Cecyl menoleh ke arahku dan tanpa sepengetauan Deasy, ia mendaratkan kecupannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aqu dikecup seorang perempuan, tanpa aqu minta pula. Situasi seperti ini mendadak membuat pikiranku jadi ngeres apalagi ketika Cecyl meremas tanganku yg ketika itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yg sayu sekilas menoleh ke arah Deasy yg masih nongkrong di depan TV.
Aman, pikirku. Apalagi ditambah ruangan yg cuma mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas buah dada Cecyl.Cecyl menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, sampai ketika tangan kiriku masuk ke dalem daster bagian bawah yg agak terbuka dari tadi, sama sekali tak diketaui Deasy. Mungkin ia konsen dengan filem, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran.Kecupanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Cecyl yg putih mulus sedangkan tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan kemaluan Cecyl yg masih terbungkus celana dalem. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas ketika kurasakan celana dalemnya mulai basah dan hangat.
Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yg mulai basah oleh cairan kemaluan Cecyl buru-buru kutarik dari dalem roknya, ketika mendadak Deasy bangkit dan melihat ke arah kita berdua. Kita bersikap seolah sedang konsen melihat juga.
“Aqu ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!” ujar Deasy sambil menyerahkan remote TV pada Cecyl.Deasy kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalem. Aqu yg tadi agak gugup, bersorak girang ketika Deasy cuma pamitan mau tidur.
Aqu pikir dia setaknya mengetaui perbuatanku dengan Cecyl. Bisa mati aqu. Cecyl yg sejak tadi diem (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. Aqu tau dia juga pura-pura melihat, maka ketika badannya kupeluk dan bibirnya kukecup dia malah membalas kecupanku.
“Kita jangan disini Say, nanti ketauan….” Bisiknya diantara kecupan yg menggelora.Segera kubimbing tangan Cecyl bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar Cecyl, kuajak dia ke kamar sebelah yg kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yg akan masuk ke kamar ini harus melalui pintu belakang atau depan.Jalan kita berjingkat supaya orang lain yg telah tertidur tak mendengar langkah-langkah kita atau ketika kita membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan.Setelah kukunci dari dalem dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Cecyl yg telah duduk di tepi ranjang.
“Aqu cinta kamu, Cecyl…..” ujarku ketika aqu telah duduk disampingnya.Mata Cecyl menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Cecyl pun membalas membuat lidah kita saling beradu.Nafas kita kembali makin memburu menahan rangsangan yg kian menggelora. Desahan bibirnya yg tipis makin mengundang birahi dan hasratku. Kuturunkan kecupanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah.
Aqu tau dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya.Buah dadanya yg padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kita pun berkecupan kembali sedangkan tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan seketika kemudian kedua buah dadanya yg telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun.Kuusap kedua pentilnya, dan Cecyl pun tersenyum manja.
“Ayo Yan, laqukanlah….” Ujarnya.Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati buah dadanya bergantian. Sedangkan tangan Cecyl membantu tanganku melepaskan kemeja yg masih kukenakan. Kukecup pentilnya sampai dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aqu bisa menikmati semua yg ada dibadannya. Tangan kananku yg nakal mulai merambah turun masuk ke dalem roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir kemaluannya. Cecyl menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga turut digesek-gesekkan kesekitar kemaluannya sendiri.Bibirnya mendesah menahan kenikmatan.
Matanya terpejam, Sebentar kemudian kemaluannya mulai sedit basah. Dan kita pun mulai melepaskan celana kita masing-masing sampai badan kita nyata-nyata polos. Betapa indahnya badan Cecyl, apalagi ketika kulihat kemaluannya yg terselip diantara kedua selangkangannya yg putih mulus.
“Wah.. punyamu oke Cecyl, Ok’s banget…” ujarku terpanaBegitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.
“Burungmu juga besar dan bertenaga. Aqu suka Yan….” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yg sudah tegak dari tadi.
“Come on Honey….” Pintanya menggoda.Aqu tau Cecyl sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Cecyl berbaring di atas kasur. Dan aqu baringkan badanku terbalik, kepalaqu berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kukecup ujung kakinya pelan dan kemudian kecupanku menuju hutan lebat yg ada diantara kedua selangkangannya. Kukecup pelan bibir kemaluannya yg sudah basah, kujilat klitorisnya sedangkan mulut Cecyl sibuk mengocok-ngocok kemaluanku.Bibir kemaluannya yg merah itu kulumat habis tak tersisa.
Ehm, betapa nikmatnya punyamu Cecyl, pikirku. Kecupanku terus menikmati klitoris Cecyl, sampai sekitar kemaluannya makin basah oleh cairan yg keluar dari kemaluannya.Kedua jari tanganku aqu coba masukkan lubang kemaluannya dan kurasakan nafas Cecyl mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk.
“Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…” erangnya.Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Cecyl makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Cecyl sedikit kecewa ketika aqu menghentikan permainan jariku.
“Jangan sedih Say, aqu masih punya permainan yg menarik, okay?”
“Oke. Sekarang aqu yg mengatur permainan ya?” ujarnya.Aqu mengangguk.Jujur saja, aqu lebih suka kalau perempuan yg agresif.Cecyl pun bangkit, dan sedangkan badanku masih terbaring di atas kasur.
“Aqu di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”Tanpa menunggu jawabanku badan Cecyl menindih badanku dan tangan kanannnya membimbing kemaluanku yg telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Cecyl merasa bahagia ketika seluruh kemaluanku menembus kemaluannya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yg paling dalem. Dia mengoyg-goygkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat kemaluanku yg tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalem “gua”-nya.Cecyl mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yg telah terbenam di dalem surga.
Tanganku meremas kedua buah dada Cecyl yg tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yg terselip diantara kehangatan malam yg kita rasakan ketika ini. Kubiarkan Cecyl terus menikmati permainan ini. Ketika dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yg terbaring sejak tadi kemudian lidah kita pun beradu kembali.
“Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Cecyl ” bisikku pelan
“Aqu juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya..”Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Cecyl mulai lemah. Aqu tau kalau dia mulai kecapekan dan aqu yg mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sedangkan Cecyl tetep bertahan diem. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali kemaluanku keluar masuk kemaluannya.
“Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh….” cuma kalimat itu yg keluar dari mulut Cecyl, dan aqu pun makin menggencarkan seranganku.Ingin kulibas habis semua yg ada dalem kemaluannya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yg sedang kita laqukan. Kutarik badan Cecyl tanpa melepaskan kemaluanku yg sedang berlabuh dalem kemaluannya dan kusuruh dia berdiri agar kita melaqukan gerakan sex sambil berdiri.
“Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda.
“Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan kemaluanku kembali.
“Ahh teruss…terusss……” desah Cecyl ketika kemaluanku berulang kali menerobos kemaluannya.Kupeluk badan Cecyl erat sedangkan jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu kemaluannya, dan sesekali membantu kemaluanku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi badan kita. Lehernya yg mulus kukecup pelan, sedangkan nafas kita mulai berdegup kencang.
“Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong….”
“Oke, tahan dulu Cecyl” dan kucabut gagang kemaluanku yg telah basah sejak tadi.Kusuruh Cecyl nungging di ranjang, sedangkan tanganku mengarahkan kemaluanku yg telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit sampai kemaluanku ambles semua ke dalem surga yg nikmat.
“Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn….” Erangnya manja setiap kali kemaluanku menari-nari di dalem kemaluannya.Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan kemaluanku tak terlepas,.
“Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……” desahnya.Betapa nikmatnya ketika-ketika seperti ini…dan terus kuulang sedangkan mulut kita mendesah merasakan kenikmatan yg teramat sangat setiap kali kemaluanku mempermaikan kemaluannya.
“Yan….aqu mo keluar nih…..udah gag tahan….ahhh….ahhhh….” ujar Cecyl mendadak.
“Tahan Cyl, aqu juga hampir sampai….” aqu menekan-nekan kemaluanku kian cepat,sesampai suara ranjang turut berderit cepat.Dan kurasakan otot-otot kemaluanku mengejang keras dan cairan air maniqu berkumpul dalem satu titik.
“Aqu keluar sekarang Cin….” kemaluanku kucabut dari lubang kemaluannya dan Cecylpun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok gagang kemaluanku yg kemerahan dan ketika kurasakan aqu tak mampu menahan lagi kutaruh kemaluanku diantara kedua belah buah dadanya dan kedua tangan Cecyl pun menggesek-gesekkan buah dadanya yg menjepit gagang kemaluanku dan….croott…crooottt… air maniqu jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei.
Cecyl menjilati kemaluanku membersihkan sisa-sisa air maniqu yg masih ada.
“Kamu ternyata kuat juga Say, aqu hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Cecyl yg sudak acak-acakan tak karuan.
“Aqu juga gag nygka kamu sehebat ini Yan….”desahnya manja .Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam Dan setelah kita istirahat sekitar lima belas menit, kita memakai pakaian kita kembali dan membereskan tempat tidur yg sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kita pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kita ‘bermain” tadi.Begitulah kisahku dengan Cecyl, setiap hari kita selalu melaqukannya setiap kali kita ingin dan ada kesempatan.
Kita melaqukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambi mandi bareng diketika rumah kost kosong cuma ada kita berdua).Sampai pada suatu hari Cecyl harus pindah ke luar kota turut kedua orang tuanya yg telah berbaikan lagi. Aqu nyata-nyata kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yg baru dan kita melaqukannya berkali-kali di hotel tempat kita menginap.Tagagl 27 November 1998, mendadak kuterima surat dari Cecyl yg mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yg dipilihkan orang tuanya dan aqu nyata-nyata kehilangan dia…..Sekarang, setiap kali aqu melaqukan masturbasi, fantasiku selalu melayg mengingat ketika-ketika terindah kita melaqukan hubungan sex pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aqu ulangi ketika-ketika indah itu…